Kamis, 09 Juni 2016

Local Wsidom Muhammad Samthoni



PULAU CANGKIR: DESTINASI WISATA ZIARAH
Oleh: Muhammad Samtoni (NIM: 11140321000014)


Ketika mengamati peta pesisir utara Kabupaten Tangerang, kita dapat menjumpai pulau unik berbentuk seperti cangkir. Sesuai bentuknya, pulau seluas 4,5 hektar tersebut dinamai Pulau Cangkir. Pulau Cangkir merupakan salah satu destinasi wisata tepatnya wisata ziarah karena didalamnya terdapat makam salah seorang ulama besar Banten.
Secara yang bersangkutan, Pulau Cangkir terletak di Desa Kronjo, kecamatan Kronjo, kabupaten Tangerang. Dahulunya pulau tersebut merupakan daratan terpisah dari Pulau Jawa sebelum masyarakat membuat jalan, penghubung untuk memudahkan para peziarah. Lintasan tanah yang menjadi jalur penghubung utama tersebut dibuat tahun 1995 dan merupakan hasil swadaya penduduk setempat dengan pengurus situs ziarah.
Pulau Cangkir menjadi objek wisata ziarah karena didalamnya terdapat makam Pangeran Jaga Lautan. Sang pangeran merupakan keturunan langsung sultan pertama Banten yaitu Pangeran Hasanudin. Beliau merupakan putra pertama sang sultan dengan selir. Pangeran Jaga Lautan adalah kakak kandung dari keluarga kesultanan Banten yakni Ratu Keben, Ratu Terpenter, Ratu Wetan, Ratu Ayu Arsangenah, Pangeran Pajajaran Wadho, dan Tumenggung Walatika.
Di Pulau Cangkir pengunjung tidak hanya dapat berwisata ziarah. Kawasan yang juga kerap disebut dengan nama Pulau Cangkir Kronjo tersebut memiliki panorama hutan mangrove yang tersebar di sepanjang jalur menuju pulau. Pengunjung juga dapat mengamati kehidupan sehari-hari nelayan mulai dari merawat kapal hingga mengolah hasil tangkapan. Ada pula galangan untuk membuat atau memperbaiki kapal para nelayan.[1]




**) Hasil wawancara dengan Bapak Saptari, narasumber asal kampung Teluknaga, Tangerang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar